Rabu, 29 Juli 2015

PLC SIEMENS S7-300 (PENGGUNAAN TIMER)

PRAKTIKUM REKAYASA KENDALI 1

Nama              : Ginanjar Banu Aji
Kelas               : 2 D4 Teknik Mekatronika A
NRP                 : 3110131010


  • Dosen  : Eko Budi Utomo
  • Asisten : Akbar
Program studi : D4 TEKNIK MEKATRONIKA
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
(PLC SIEMENS S-7 PENGGUNAAN TIMER)

I. TUJUAN :
Memahami dan mengerti serta dapat menggunakan timer pada PLC untuk mengontrol suatu sistem kerja serta menyelesaikan permasalahan-permasalahan untuk membuat suatu algoritma kontrol untuk mengendalikan suatu sistem sesuai yang kita inginkan.
II. PERALATAN :
  1. PLC Siemens S7 300
controller_s7-300_intro III. PERMASALAHAN
Buatlah suatu sistem yang mengontrol sistem pensaklaran sederhana dengan sistem kerja sebagai berikut :
  1. Saat ditekan satu kali tanpa menahan, saklar menyalakan sistem kemudian saat ditekan lagi satu kali tanpa menahan pula sistem akan kembali mati biasanya sistem ini digunakan pada sistem palang pintu otomatis parkir kendaraan.
  2. Buatlah suatu flip-flop sederhana otomatis dengan waktu berkedipnya lampu sebagai output flip-flopnya dapat diatur jeda waktu antara nyala dan matinya. Saat ditekan push button tanpa ditahan flip-flop aktif dan saat ditekan push button2 flip-flop mati.
IV. DATA HASIL PRAKTIKUM dan ANALISA:
Langkah-langkah untuk memprogram Timer On Delay di Step7 programming :
  1. Yang pertama yaitu menampilkan semua function bawaannya S7 PLC
    Pilih View -> Overview Screenshot_1
  2. Semua function akan tampil dilayout sebelah kiri Screenshot_2
  3. Kemudian pilih folder Timers S_ODT Screenshot_3
  4. Dan klik dua kali sehingga akan muncul Screenshot_4
  5. Ketik nama timernya , kita mulai dari angka 0->T0 Screenshot_5
  6. Kemudian ketik untuk setpoint timernya dengan format S5T#_s ,untuk contoh
    menggunakan 1 second Screenshot_6Screenshot_7
  7. Kemudian tambahkan Input disisi S dan Output disisi Q Screenshot_8
  8. Download dan Monitor  Screenshot_9Screenshot_10Screenshot_11
  9. Aktifkan I 0.0, Saat I 0.0 aktif, maka Q 4.0 tidak langsung aktif, tapi menunggu Timer T0  Screenshot_12
  10. Setelah 1 detik Screenshot_13
  11. Jika I 0.0 OFF maka Q 4.0 langsung OFF Screenshot_14
Kesimpulan dari function Timer On Delay diatas, yang perlu diisi yaitu :
S  :  Input mengaktifkan Timer
Q  :   Keluaran dari Timer setelah x second
TV  :  Setpoint Timer dengan format S5T#_S
Untuk Timer Off Delay , caranya juga sama. Hanya saja kita memilih icon S_OFFDT
Pembahasan no 1:
Capture2
Capture3
Capture3Pembahasan no 2:
timer1stimer2timer2stimer3timer3stimer3s
Praktikum kali ini mempelajari mengenai logika pull-up, pull-down dan timer pada PLC dan disini disajikan contoh kecil permasalahan untuk meningkatkan kemampuan dalam memprogram PLC. Dengan logika pull-up (trigger positif) akan mengaktifkan sistem yang yang memiliki aktif set sehingga saat ada trigger meskipun itu kecil maka set akan aktif sehingga mengunci set.
Kemudian mengenai pull-down (trigger negatif) maka akan mengaktifkan sistem kita yang aktif low dan seterusnya sama seperti diatas. Demikian pula dengan set dan reset cara kerjanya sama yakni untuk memberi logic 0 atau 1 kemudian dikunci.
Dalam persoalan kedua kita mempelajari tentang timer pada PLC, kita akan mempelajari 2 jenis timer yakni timer S_ODT dan timer S_OFFDT. Timer S_ODT merupakan timer yang dimana timer ini akan aktif setelah hitungan yang kita set dalam timer ini, misalkan kita mengeset timer ini 2 detik, maka setelah kita sambungkan sumber tegangan pada blok timer ini maka 2 detik kemudian timer ini akan aktif. Sedangakan timer S_OFFDT adalah timer yang ketika diberi tegangan dia akan langsung aktif tapi saat sumbernya dilepas dia baru menghitung sesuai nilai nominal waktu yang kita setting, artinya timer ini akan menghitung saat mundur setelah sumber lepas untuk mematikan sistem yang ada. Sehingga sistem tidak langsung mati saat dilepas sumbernya namun dihitung mundur terlebih dahulu oleh timer S_OFFDT terlebih dahulu sampai hitungannya habis.
Jadi untuk penggunaan timer S_ODT dan S_OFFDT adalah berkebalikan secara cara kerja sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan kontrol sistem yang kita bangun, salah satu contoh sederhana sistem itu adalah untuk membuat lampu flip-flop.

V. KESIMPULAN
Setelah dilakukan analisa yang mendalam dari tiap persoalan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
  • Operasi atau bagan (P) dan (N) adalah bagan pull-up dan pull-down atau dapat disebut trigger positif dan negatif yang digunakan untuk memberi logika positis negatif singkat atau sketika pada sistem yang kita bangun.
  • Bagan (R) dan (S) adalah perintah reset dan set yang kemudian mengunci logika atau menjalankan fungsi “latch” yaitu ketika aktif sekali dia akan mengunci kondisi aktifnya demikian berlaku untuk resetnya juga.
  • Timer S_ODT dan S_OFFDT merupakan timer yang berkebalikan menurut cara kerjanya yakni jika S_ODT akan menghitung untuk ON saat telah dihubungkan namun S_OFFDT akan menghitung OFF saat sambungan telah dilepas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar